
Memutuskan berhenti sekolah di usia muda dan nekat terjun langsung di dunia musik, malah membuka jalannya untuk mencapai sukses. Enggak salah, cewek bersuara emas ini kini menjadi salah satu idola remaja Asia.
Saat duduk di kelas 3 SMP, atas saran ibunyalah YUI mulai menulis puisi dan menciptakan lagu dari puisinya tersebut. Yang menarik dari YUI, ke mana pun ia berpergian enggak lupa membawa gitarnya, lho. Baginya, gitar adalah teman yang setia menemaninya dalam suka dan duka.
Sewaktu SMA, YUI bekerja part time untuk membiayai sekolahnya sendiri. Saat itu, akunya, ia berharap dapat melupakan sejenak mimpinya jadi penyanyi. Namun ternyata YUI enggak bisa melupakan sepenuhnya, sehingga dia akhirnya sampai jatuh sakit. Barulah dia menyadari, sekolah dan bermusik enggak bisa berjalan bersamaan. Aku harus memilih, begitu kata hatinya. Setelah sembuh, YUI sering menonton pertunjukan musik Bianco Nero di jalanan. Selesai tampil di panggung, ia sering bertukar pikiran dengan Bianco tentang musik. Bianco lantas menyarankan YUI untuk mengambil kursus privat musik bila ingin serius berkarier di dunia musik. Seperti mendapat inspirasi, YUI pun langsung mengikuti sarannya. Dia memutuskan untuk berhenti sekolah umum, lalu banting setir masuk sekolah musik di kota Fukuoka. Di sana dia mulai belajar menyanyi, menulis lagu, dan memainkan gitarnya.
Lagu dari Kamar Tidur

Karier professional YUI dimulai pada bulan Maret 2004. Saat itu, atas rekomendasi guru musiknya, ia mengikuti audisi penyanyi yang diadakan oleh Sony Music Japan. Dari 20 ribuan peserta hanya terpilih 10 orang, termasuk YUI. Saat tampil di depan juri, YUI dengan gaya khasnya, duduk bersila di lantai bernyanyi sambil memetik gitar. Meski tiap perserta sebenarnya hanya diperkenankan membawakan dua lagu, tetapi YUI diizinkan membawakan tiga buah lagu, Why Me, It’s Happy Line, dan I Know. Penampilannya sangat mengesankan para juri, sehingga dia langsung mendapat skor tertinggi. Sejak itu, berbagai perusahaan rekaman berebutan ingin mengontraknya. Ketiga lagu yang dibawakannya langsung menjadi hits dan dirilis dalam format indie di bawah Leaflet Records.

Laris jadi Soundtrack

Nama YUI semakin populer setelah ia merilis single ke-6 yang berjudul I Remember You. Single-single YUI ternyata cocok untuk dijadikan soundtrack. Salah satunya, single Rolling Star yang digunakan sebagai lagu pembuka seri ke-5 anime Bleach, dan lagu penutupnya juga menggunakan single Life miliknya. Enggak cuma soundtrack aja, lagu Cherry justru digunakan untuk iklan ponsel KDDI Listen Mobile Service.

Single ke-11, Namidairo bernuansa sedih dan muram. Sedangkan single ke-12, Summer Song yang dirilis pada 2 Juni 2008 berhasil mencapai penjualan tertinggi di minggu pertama Orion Chart. Album kompilasi B-side pertamanya, My Short Stories dirilis dengan hits single berjudul I’ll be yang lantas menjadi single iklan Sony Walkman di Jepang. Setelah single ini, YUI memutuskan untuk istirahat beberapa bulan agar lebih fokus pada proyek tahun depan.

Selanjutnya, YUI merilis Gloria, lagu bernuansa musim dingin pada awal tahun 2010. Eh, tau enggak, single yang merajai Oricon Weekly Sales ini, menjadikan YUI pemegang predikat konsekutif (4 single terakhir menduduki puncak Oricon berturut-turut). Pada 14 Juli 2010 lalu, dia juga merilis album keempatnya, Holiday in the Sun, yang terdiri dari lima lagu, Summer Song, To Mother, Rain, dan Its My Life serta Your Heaven. Kedua lagu terakhir dirilis pada 26 Januari 2011 lalu. Kabarnya nih, YUI sampai terbang ke Swedia untuk pembuatan movie videonya.
Sumber : http://www.topidolindonesia.com
By : Meidiana Triani
No comments:
Post a Comment